Pada hari Senin, 23 September 2019 pukul 10.00 WIB, Laboratorium Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur menyelenggarakan kegiatan rutin berupa diskusi ilmiah. Kegiatan ini bertempatkan di ruang kelas 4.4.2 Universitas Budi Luhur. Sebagai mahasiswa, diskusi merupakan salah satu faktor penting untuk menambah wawasan serta pengetahuan kita dalam membahas isu-isu dalam kajian hubungan internasional. HI merupakan ilmu sosial yang selalu berkembang dan mencakup permasalahan pada level global, maka, para mahasiswa dan mahasiswi hubungan internasional perlu memiliki wawasan yang luas.
Diskusi ilmiah kali ini mengangkat tema Diplomasi Kontemporer pada Era Globalisasi. Diskusi ini dipandu oleh Kak Gisella Karina (Karin) dan Kak Muhammad Reza Arfianda (Fian), mahasiswa HI angkatan 2015 selaku pengisi materi diskusi ilmiah. Forum ini dihadiri oleh beberapa mahasiswa dari angkatan 2017, 2018, dan 2019.
Pada sesi pertama, Kak Karin mendiskusikan diplomasi olahraga Korea Selatan terhadap Korea Utara yang fokus pada kontribusi Olimpiade Musim Dingin 2018 bagi harmonisasi hubungan bilateral kedua negara. Kak Karin menyampaikan bahwa kegiatan olahraga internasional dapat meningkatkan hubungan baik secara bilateral maupun multilateral. Begitu juga melalui Olimpiade Musim Dingin 2018 membuktikan diplomasi olahraga merupakan faktor penting dalam proses rekonsilliasi di antara dua negara atau lebih. Seperti pada kasus Korea Selatan dan Korea Utara, inisiasi Presiden Moon Jae-in untuk mengundang Presiden Kim Jong-Un pada acara tersebut, telah membuktikan bahwa diplomasi merupakan cara yang efektif dalam mengatasi konflik negaranya dengan Korea Utara. Tidak hanya itu, Kak Karin juga menjelaskan apabila kerja sama yang telah terbentuk di antara kedua negara dapat dilaksanakan, maka kedua negara akan menuju proses perdamaian permanen yang dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak.
Pada sesi yang kedua, Kak Fian menjelaskan mengenai diplomasi industri permainan daring (game online). Penjelasan oleh Kak Fian fokus pada kebijakan luar negeri Tiongkok terhadap pengembangan industri online game di kawasan Asia Tenggara pada tahun 2014 – 2018. Kak Fian menjelaskan bahwa pemerintah Tiongkok mengeluarkan aturan berupa seleksi atas setiap permainan MMOS yang akan masuk ke negaranya. Dalam hal ini, industri permainan online menjadi salah satu instrumen politik pemerintahan Tiongkok. Dengan memberdayakan permainan daring tersebut, Tiongkok sukses berhasil mendapatkan pengaruh yang besar dalam pengembangan industri ini di Kawasan Asia Tenggara, melampaui Jepang dan Korea Selatan.
Kemudian, diskusi masuk kepada materi yang ketiga terkait anime. Materi ini pada awalnya akan disampaikan oleh Kak Alvine Dion Pratama. Namun, beliau berhalangan hadir, dan pembahasan diwakilkan oleh Kak Fian. Dalam diskusi ini pemateri memberikan penjelasan bahwasanya anime adalah budaya populer yang berhasil menjadi sarana dalam menjalankan diplomasi soft power Jepang untuk memberikan pengaruh pada dunia internasional.
Sebelum diskusi ilmiah berakhir, kedua pemateri tidak lupa memberikan semangat dan motivasi agar mahasiswa khususnya para senior yang sedang menyusun tema skripsi dapat dan berkenan membahas isu-isu yang ada dan berkembang saat ini. Hal ini dapat memberikan semangat meningkatkan rasa keingintahuan mahasiswa, serta rasa ingin secara rutin menghadiri diskusi ilmiah untuk menambah dan menganalisis wawasan.