Budi Luhur Short Diplomatic Course 2018: Model United Nations

“Dealing with Discrimination among Races and Religions”.

Himpunan Mahasiswa Hubungan Internasional (HIMAHI), FISIP, UBL pada tahun ini menyelenggarakan Budi Luhur Short Diplomatic Course untuk yang pertama kalinya di Laboratorium Diplomasi Hubungan Internasional Universitas Budi Luhur, Jakarta, Rabu (18/04/2017).

Kegiatan ini merupakan lomba simulasi sidang untuk mahasiswa/i HI Universitas Budi Luhur dari berbagai angkatan aktif yaitu angkatan 2015-2017. Penyelenggaraan BLSDC pada tahun ini mengangkat tema “Dealing with Discrimination among Races and Religions”.

Kegiatan ini diikuti dengan jumlah peserta 17 orang yang terbagi ke dalam 9 tim. Kegiatan ini juga memiliki Duta Besar Sunten Z. Manurung, Dekan FISIP Fahlesa Munabari, Ph.D, dan Tulus Yuniasih M.Sc sebagai juri.

Sebelum kegiatan dimulai, kepala program studi Hubungan Internasional Elistania, M.Si menyampaikan salam pembukanya.

Budi Luhur Short Diplomatic Course bertujuan untuk mengasah dan meningkatkan kemampuan berpikir logis, public speaking, melobi, dan bernegosiasi, serta dapat memberikan solusi yang dapat diterapkan sehingga menciptakan suatu kontribusi yang riil bagi masyarakat sekitar. Kegiatan ini juga menjadi ajang pencarian mahasiswa yang berpotensi yang dapat mewakili Universitas Budi Luhur dalam berpartisipasi di kegiatan-kegiatan luar kampus.

Pemilihan topik “Dealing with Discrimination among Races and Religions” didasari oleh kekhawatiran yang kini sering dialami oleh masyarakat di berbagai daerah, baik di Indonesia maupun di negara lain. Tantangan diskriminasi ini dinilai sudah mencapai taraf yang mengkhawatirkan sehingga perlu diadakannya dialog antar lapisan masyarakat, khususnya para akademisi, untuk bersama-sama membantu pemerintah dalam memberikan jalan keluar atas masalah ini. Dengan diangkatnya topik tersebut, juga diharapkan dapat meningkatkan awareness masyarakat sehingga pada akhirnya dapat bersama-sama mengambil sikap tegas atas permasalahan tersebut.

BLSDC tahun ini menggunakan sistem Double-Delegate yang berarti bahwa 1 negara akan diwakili oleh 2 orang peserta yang akan bekerjasama. Terdapat dua sesi sidang di dalam BLSDC, yaitu sesi pertama yang berisi Role Call (absen), General Speakers’ List, dan Motions, dan sesi kedua yang berisi Motions dan penyusunan Working Paper, Draft Resolution.

Dekan FISIP, Fahlesa Munabari, PhD, pada penutup mengucapkan selamat dan terima kasih kepada para peserta dan atas terselenggaranya kegiatan ini.

Adapun pemenang BLSDC pada tahun ini adalah sebagai berikut :

Juara 1 Best Delegate : Gisella Karina

Juara 2 Best Delegate : Muhammad Rheza Arfianda

Juara 3 Best Delegate : Georgi Agha Nugraha

Juara 1 Best Position Paper : Gisella Karina dan Muhammad Rheza Arfianda

Juara 2 Best Position Paper : Anggie Syahdillah dan Sippah Maftuha

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *