Mahasiswa Prodi HI berpartisipasi dalam Millenial Gathering dengan tema “Millenials Nasionalisme dan Diplomasi Zaman Now” di Kantin Diplomasi, Kementerian Luar Negeri, Jumat (23/03/18). Hadir sebagai pembicara yaitu Bapak Cecep Herawan, Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik, Kementerian Luar Negeri; Bapak H.E Djauhari Oratmangun, Staf Khusus Luar Negeri untuk Isu Strategis dan Duta Besar “Designater” untuk RRT; Whulandary Herman, Putri Indonesia.
Kegiatan ini dibuka oleh bu Retno, Menteri Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri, RI yang menyebutkan bahwa “diplomasi jaman now” berlangsung dengan cepat, responsif, dan tanggap terhadap isu apapun”. Dalam pemaparan Bapak Cecep, beliau memaparkan bahwa diplomat yang cepat dan responsif itu maksudnya adalah terkait teknologi dapat memberikan informasi dengan mudah yang hanya memerlukan waktu beberapa menit saja. Diplomat menurutnya harus bisa bermasyarakat.
“Sebagai diplomat ada SOP yang harus dilaksanakan untuk mencari informasi kepada media, apabila media dalam waktu 2 menit tidak memberikan informasi apapun para diplomasi mencari informasi kepada lainnya. Sebagai diplomat juga tidak harus di kedutaan saja, tetapi harus mempunyai followers yang banyak supaya masyarakat juga cepat mengetahui informasi apapun.” paparnya.
Bapak H.E Djauhari Oratmangun juga menjelaskan mengenai Indonesia dalam perspektif regional global, yaitu menjadi satu-satunya negara ASEAN di G20, second best countries to invest 2018, banyaknya SDA dan SDM, dan gerakan non blok.
Beliau menjelaskan bagaimana pola diplomasi jaman sekarang, “diplomasi panda, diplomasi kopi, contohnya bapak Jokowi pergi ke Selandia Baru, para diplomat sekarang bisa menggunakan media apapun untuk melakukan diplomasi dengan negara lain.” ujarnya
Menurtnya, para diplomasi yang tepat untuk Indonesia adalah SMART Investment in indonesia,
S: Strong macroeconomic indicarion
M: Minimum risk maximum gain
A: Acknowledge by the world
R: Regional peace and development contributor
T: Transforming government policy for better investment
Pembicara selanjutnya, Whulandary Herman mengatakan tantangan hal-hal penting mengenai masalah keutuhan NKRI, perlindungan WNI diluar negeri, diplomasi ekonomi, menjaga stabilitas keamanan dunia, dan hal yang penting lainnya adalah “go global stay local”.