Pada 4 Juli 2019, mahasiswa angkatan 2016 Program Studi Hubungan Internasional telah melakukan simulasi sidang Konferensi Internasional dengan bertemakan Women’s Rights And Gender : Think Equal, Build Smart, Innovate For Change dan berjudul Let’s Create Gender Equality And Empowerment Women’s”.

Peserta Simulasi UN Conference 2019 adalah seluruh mahasiswa Prodi Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik yang sedang mengambil mata kuliah Praktek Diplomasi pada semester Genap 2017/2018. Total peserta yang menghadiri Simulasi UN Conference on Human Rights 2019 berjumlah 92 orang.   

Tujuan dari diadakannya Simulasi UN Conference on Human Rights 2019 ini adalah untuk memberi gambaran pengetahuan dan wawasan tentang bagaimana cara untuk mempromosikan nilai-nilai kemanusiaan sejak dini pada lingkungan perguruan tinggi dan juga dalam meningkatkan kemampuan public speaking para mahasiswa/i Program studi Hubungan Internasional dalam menjadi seseorang diplomat muda. Konferensi tersebut mengenai Human Rights yang diselenggarakan di kantor PBB New York pada tanggal 4 Juli 2019, dihadiri 92 negara yang berjalan dengan lancar, aktif dan kondusif.

Pokok pembahasan dalam UN International Conference yang membahas mengenai Women’s rights yaitu :

  1. Konferensi diprakasai oleh sekjen PBB untuk mendengarkan dan menampung, perkembangan Human Rights di dunia dan ikut membantu menyelesaikan masalah-masalah yang timbul di berbagai Negara.
  2. Dalam konferensi ini para delegasi dari berbagai Negara menyampaikan perkembangan Human Rights/Women’s Rights/Equal Rights dalam sidang dan problem-problem yang di alami di berbagai negara.
  3. Hal-hal yang sangat diperhatikan dalam sidang Human Rights tahun ini antara lain :
  • Refugees of Middle East.
  • International Terrorism.
  • Human Trafficking.
  • Radicalism
  • Feminism
  1. Dalam beberapa hal, terdapat negara tertentu yang menyalahkan negara lain akibat refugees. Yang dianggap gangguan dari masyarakat Eropa.
  2. Peran gender pria masih lebih dominan di beberapa Negara.
  3. Gangguan Human Rights karena kemajuan teknologi : Yang berakibat masyarakat bekerja tidak hanya di kantor dan tidak hanya pada siang hari bekerja tapi menjadi malam hari juga.

Solusi yang ditawarkan :

  • Agar PBB dan negara maju bisa saling membantu Negara-negara terkait dengan hasil yang win-win solution.
  • Sidang kedua akan membahas mengenai pembentukan ketua Human Rights
  • Melakukan konfrensi ini untuk deklarasi terhadap Human Rights.

Mengenai kesepakatan penyelenggaraan konferensi selanjutnya akan di umumkan pada Diplomatic Channel.

Penutupan Oleh Chairman

Penutupan oleh Chairman of the Meeting, yaitu Delegasi dari Czech Republic untuk International UN Conference yang membahas mengenai Women’s rights ini adalah, bahwasanya Human Rights masih menjadi salah satu isu yang menarik perhatian dunia Internasional, banyaknya pelanggaran Hak Asasi Manusia seiring perkembangan jaman dan teknologi memaksa pemerintah untuk meningkatkan awareness dalam menghadapinya. Kerjasama Internasional antar Negara dan kawasan dirasa perlu untuk mempererat hubungan Politik Luar Negeri. Karena, isu Human Rights tidak lagi mengancam suatu Negara saja namun juga Negara-negara lain, dan seringkali hal tersebut saling berkaitan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *